Minggu, 23 Juni 2013

Pendidikan Karakter

2.1 Hakikat Pendidikan dan Pendidikan Karakter
Pendidikan Menurut John Dewey adalah proses pembentukan kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama manusia. Tujuan pendidikan dalam hal ini agar generasi muda sebagai penerus generasi tua dapat menghayati, memahami, mengamalkan nilai-nilai atau norma-norma tersebut dengan cara mewariskan segala pengalaman, pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan yang melatarbelakangi nilai-nilai dan norma-norma hidup dan kehidupan.
Pendidikan karakter, alih-alih disebut pendidikan budi pekerti, sebagai pendidikan nilai moralitas manusia yang disadari dan dilakukan dalam tindakan nyata. Menurut Simon Philip dalam Buku Refleksi Karakter Bangsa (2008:235), karakter adalah kumpulan tata nilai yang menuju pada suatu sistem yang melandasi pemikiran, sikap, dan perilaku yang ditampilkan. Sementara itu, Koesoema A (2007:80) menyatakan bahwa karakter sama dengan kepribadian.  Kepribadian dianggap sebagai ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan yang diterima dari lingkungan, misalnya keluarga pada masa kecil dan juga bawaan seseorang sejak lahir. Prof. Suyanto Ph.D menyatakan bahwa karakter adalah cara berfikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama , baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara.

Karakter diambil dari bahasa Yunani yang berarti ‘to mark’(menandai). Istilah Pertama, ia menunjukkan bahwa seseorang bertingkah laku. Apabila seseorang berperilaku tidak jujur, kejam atau rakus, tentulah orang tersebut memanifestasikan perilaku buruk. Sebaliknya, apabila seseorang berperilaku  jujur, suka menolong, tentulah orang tersebut memanifestasikan karakter mulia. Kedua, istilah karakter erat kaitannya dengan ‘personslity’. Seseorang baru bisa disebut ‘orang yang berkarakter’ (a person of character) apabila tingkah lakunya sesuai kaidah moral.
Dari berbagai pendapat diatas disimpulkan oleh Muslich Mansur (2011:71) bahwa karakter itu berkaitan dengan kekuatan moral, berkonotasi positif, bukan netral. Jadi, ‘orang berkarakter’ adalah orang yang mempunyai kualitas moral (tertentu) positif. Dengan demikian, pendidikan adalah membangun karakter, yang secara implisit mengandung arti membangun sifat atau pola perilaku yang didasari atau berkaitan dengan dimensi moral yang positif atau yang baik, bukan yang negatif atau yang buruk.
2.1 Dampak pendidikan karakter terhadap keberhasilan akademik
Hasil studi dari Dr. Marvin Berkowit dari University of Missouri-St. Louis, menunjukkan peningkatan motivasi siswa dalam meraih prestasi akademik pada sekolah-sekolah yang menerapkan pendidikan karakter.Kelas-kelas yang secara komprehensif terlibat dalam pendidikan karakter menunjukkan adanya penurunan drastis perilaku negatif siswa yang dapat menghambat keberhasialn akademik.
Menurut pendapat Daniel Goleman, keberhasilan seseoarang di masyarakat, ternyata 80 persen dipengaruhi oleh kecerdasan emosi, dan hanya 20 persen ditentukan oleh kecerdasan otak. Anak-anak yang mempunyai masalah dengan kecerdasan emosinya, akan mengalami kesuliatan dalam belajar, bergaul, dan tidak dapat mengontril emosinya. Anak anak yang bermasalah ini dapat dilihat sejak usia pra-sekolah, dan kalau tidak ditangani akan terbawa sampai usia dewasa. Sebaliknya para remaja yang berkarakter akan terhindar dari masalah-masalah umum yang dihadapi oleh remaja seperti kenakalan, tawuran, narkoba, miras, perilaku seks bebas, dan sebagainya.
Beberapa negara yang telah menerapkan pendidikan karakter sejak pendidikan dasar diantaranya adalah: Amerika Serikat, Korea, Jepang, dan Cina. Hasil penelitian dari negara-negara ini menyatakan bahwa implementasi pendidikan karakter yang tersusun secara sistematis berdampak positif pada pencapaian akademis. Seiring sosialisasi tentang relevansi pendidikan karakter ini, semoga dalam waktu dekat tiap sekolah bisa segera menetapkannya, agar nantinya dapat melahirkan generaasi bangsa yang selain cerdas juga berkarakter sesuai nilai-nilai luhur bangsa dan agama.
Karakter sesorang sangat berhubungan dengan etikanya. Menurut Franz von Magnis (1975:13) etika adalah penyelidikan filsafat tentang bidang yang mengenai kewajiban-kewajiban manusia serta tentang  yang baik dan yang buruk. Bidang itulah yang kita sebut bidang moral. Maka etika didefinisikan sebagai filsafat tentang bidang moral. Dari semua cabang bidang filsafat lain etika dibedakan oleh karena tidak mempersoalkan keadaan manusia melainkan bagaimana ia harus bertindak. Etika adalah filsafat tentang praxis manusia.
Dalam hubungannya dengan pendidikan karakter, etika merupakan hal yang sangat dibutuhkan karena etika sangat berpengaruh dengan tingkah laku seseorang. Tanpa adanya etika yang baik, pendidikan karakter  tidak akan terlaksana karena modal awal untuk melaksanakan pendidikan karakter adalah etika. Pencapaian pendidikan karakter akan lebih mudah apabila etika sudah di tanamkan oleh orangtua sejak lahir. Etika dalam konteks ini adalah etika baik yang selalu memberi manfaat pada diri sendiri dan orang lain. 

Sabtu, 01 Juni 2013

Artikel Sehat

 Sarang semut

Sarang semut dapat digunakan untuk mengobati berbagai jenis kanker dan tumor, baik yang jinak hingga ganas, seperti kanker otak, kanker usus, kanker payudara, kanker lever, kanker prostat, kanker rahim, kanker kulit, kanker paru-paru, serta kanker darah (leukemia), kanker hidung, kecuali kanker  rongga mulut dan tenggorokan.
Sarang Semut
Kemampuan Sarang Semut secara empiris untuk pengobatan berbagai jenis kanker/tumor tersebut diduga kuat berkaitan dengan kandungan flavonoidnya. Ada beberapa mekanisme kerja dari flavonoid dalam melawan tumor/kanker, misalnya inaktivasi karsinogen, antiproliferasi, penghambatan siklus sel, induksi apoptosis dan diferensiasi, inhibisi angiogenesis, dan pembalikan resistensi multi-obat atau kombinasi dari mekanisme-mekanisme tersebut.
Jenis-jenis penyakit yang dapat diatasi dan diobati dengan sarang semut:
1. Mengobari GANGGUAN JANTUNG, TERUTAMA JANTUNG KORONER
2. Mengobati STROKE RINGAN MAUPUN BERAT
3. Mengobati AMBEIEN (WASIR)
4. Mengobati BENJOLAN-BENJOLAN DALAM PAYUDARA
5. Mengatasi GANGGUAN FUNGSI GINJAL DAN PROSTAT
6. Melancarkan HAID DAN mengobati KEPUTIHAN
7. Untuk MELANCARKAN PEREDARAN DARAH
8. Mengobati MIGREN
9. Mengatasi PENYAKIT PARU-PARU
10. Mengobati REMATIK
12. MELANCARKAN DAN MENINGKATKAN ASI
13. Dapat MEMULIHKAN GAIRAH SEKSUAL
14. Dapat MEMULIHKAN STAMINA TUBUH

Minggu, 26 Mei 2013

Proyeksi Diri



Nama saya Muhammad Ali Mahrus. Saya tinggal di Desa Terban kecamatan Warungasem kabupaten Batang. Sekarang umur saya 19 tahun. Teman-teman saya biasa memanggilku dengan nama panggilan “Ali”. Saya tinggal di sebuah kampung dengan kedua orang tuaku. Orang tuaku selalu berusaha mendidik diriku agar lebih baik dan mampu untuk menghadapi tantangan hidupku kelak baik di dunia maupun di akhirat. Dalam kehidupan sehari-hari,  saya lebih dekat pada ibuku dibanding ayahku. Walaupun Ibuku terkadang tidak sejalan dengan pikiranku.
Untuk kehidupan dunia,  ibuku selalu mengajarkan bahwa hidup itu sudah ada yang mangatur, jadi berusahalah sesuai dengan kemampuanmu sendiri, tidak usah berlebih-lebihan dalam mencapai sesuatu. Dan ibuku tidak pernah menuntutku untuk hidup menjadi orang yang kaya raya, yang penting berperilaku baik pada semua orang. Namun untuk masalah akhirat, saya harus berhati-hati dalam berbuat sesuatu, memang setiap orang pasti mempunyai doasa, namun dengan hidup berhati-hati dosa yang didapat dapat diminimalisir.
Dari ayahku, beliau  tidak terlalu membatasi pergaulanku dalam mencari pengalaman  asalkan tidak pada hal-hal yang  negatif.  Dan beliau akan sangat marah pada diriku jika saya membantah atas keputusan ibuku(keputusan yang baik). Namun beliau mempunyai sifat yang apabila  mempunyai kemauan yang besar, maka ia harus meraihnya. Terkadang sifat ini dapat berdampak baik, namun tidak jarag juga berdampak negatif.
Dari semua ajaran hidup yang diajarkan oleh orang tuaku , saya seslalu memegang prinsip bahwa hidup ini sudah ada yang mengartur, jadi kita hanya harus berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan sesuatu, dan berdoa pada Allah,  masalah tercapai atau tidaknya suatu tujuan, itu sudah ada yang mengatur dan aku yakin dibalik ketidaktercapainya sesuatu pasti ada hikmahnya dan saya juga sudah pernah merasakan hal itu.
Dari lingkungan sekitar diriku, Misalnya, teman kampung, kuliah, dan sekolah baik SD, SMP, dan  SMA saya mempunyai hubungan baik dengan mereka semua. Dulu di lingkungan sekolah saya sangat pemalu kepada teman-teman, terutama pada guru. Dulu saat SD saya merasa takut pada guru dan gemeteran saat berbicara pada mereka. Karena saya sudah menyadari hal itu sejak SD, maka saat SMA saya berusaha keras untuk menghilangkan hal itu dengan cara saya mengikuti organisasi agar mental yang saya miliki lebih kuat.
 Awalny saya mengikuti  kegiatan PMR di SMA untuk meningkatkn mental saya yang kurang. Disana saya belajar agar berinteraksi dengan baik pada semua orang. Saat latihan saya disuruh untuk menyampaikan sesuatu pada orang yang belum saya kenal dan itu pertama kalinya saya belajar untuk menyampaikan sesuatu pada kakak-kakak kelas yang belum saya kenal sama sekali secara langsung dengan tatap muka. Awalnya saya sangat grogi, takut, minder, dan gemeteran. Namun karena itu sudah bagian dari latihan maka saya lakukan semua dan hasilnya pun sangat kurang baik tapi kakak- kakak yang mengajariku memaklumi halitu. Lama kelamaan saya sudah mulai merasa percaya diri dan rasa pemaluku sudah sedikit berkurang. Namun tetap saja, satu tahun pertama saya hanya mengenal teman- teman laki-laki saja, itu pun jumlahnya tidak seberapa. Semantara yang perempuan tidak ada yang ku kenal karena saya merasa minder dan malu. Di tahun kedua saya di tuntut agar bekerja sama dalam sebuah tim dengan semua pengurus dan mampu untuk  menularka semua ilmu yang didapat pada adik-adik kelas yang baru. Maka lama kelamaan saya mulai mengenal teman-teman yang lain dan kelamaan merasa dalam sebuah keluarga, karena kakak-kakak terdahulu yang sudah lulus masih tetap membimbing kami semua.
Di lingkungan kampung, saya merasa senang karena semua teman-teman kampung sangat bersahabat dan mudah untuk meminta pertolongan dibanding teman yang lain. Selain itu rasa persaudarraaan yang tinggi juga sangat menyatu dalam kehidupan  karena rata-rata orang –orang di sekitarku masih dalam satu keluarga basar. Lingkungan kampungku sangat religius dan hal itu membuat saya mengikuti semua kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan. Namun terkadang karena ajakan teman-teman hal itu saya tinggalkan.
Untuk saat ini, saya belum bisa membantu orang tua saya dalam bentuk materi, namun yang hanya saya bisa berikan hanyalah tenaga yang tidak seberapa. Namun kelak nanti saya akan berusaha untuk membalas kebaikan orang tuaku walaupun hal itu tidak akan mungkin untuk membalas semua kebaikannya. Ibuku tidak terlalu teropsesi pada anak yang kaya raya, namun lebih teropsesi pada anak yang berbakti. Karena menurutnya lebih baik anaknya hidup sederhana dan berbakti padanya sampai tua kelak dari pada kaya raya yang tidak berbakti, dan ditakutinnya kalau anaknya sudah tidak memikirkannya lagi. Saya berusaha untuk belajar sungguh-sungguh agar dapat digunakan sebagai modal untuk masa depanku kelak. Dan itujuga secara emotional membuat bangga ibuku bila melihat anaknya mendapat nilai yang baik di perkuliahannya.
Sebenarnya saya juga ingin membantu orangtuaku dalam membantu dalam materi, namun orang tua saya kurang setuju akan hal itu. Tapi aku menyadari hal itu karena mungkin orang tuaku tidak ingin memecah konsentrasi anaknya dalam hal kuliah dan agar tetap focus.
Hal yang ingin saya ingin capai untuk masa depan menjadi orang sukses dunia dan akhirat dan mampu untuk membahagiakan orang tuaku agar dapat membalas semua kebaikannya. Hal itu sangat di butuhkan doa dari orang tuaku terutama seorang ibu, karena ridho Allah tergantung ada ridho ibu kita. Dan saya akan selalu berusaha untuk tidak menyakiti hati ibuku, karena apabila orang tua kita terutama ibu mengatakan hal- hal yang negative pada kita saat keadaan marah, maka hal itu dapat membuat masa depat lebih susah bila ibu kita belum atau tidak memaafkan kita. Namun hal yang saya takut bila saat diriku sukses adalah bila saya menjadi orang yang sombong dan malah lupa pada semuanya.
Terima kasih

BISNIS


   A.    Pengertian Bisnis

Bisnis adalah pertukaran  baik barang, jasa, maupun uang yang bertujuan untuk mencari keuntungan dalam masyarakat.

Adapun definisi bisnis dari berbagai sumber menurut ahli adalah :
      1.      Bisnis adalah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisir untuk menghasilkan dan membuat barang atau jasa guna mendapat keuntungan guna memenuhi kebutuhan masyarakat (Hughes dan Kapoor)
      2.      Bisnis adalah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat (Brown dan Protello)
      3.      Bisnis adalah semua aktivitas yang bertujuan mencari laba(Boone dan Kurtz)
      4.      Bisnis adalah pertukaran barang , jasa, atau uang yang saling menguntungkan atau saling memberi manfaat (Skinner)

Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan pengertian bisnis memuat 4 aspek :
            1.      Aktivitas usaha
            2.      Menghasilkan barang dan jasa
            3.      Mendapatkan laba
            4.      Memenuhi kebutuhan masyarakat

  B.     Jenis-jenis Bisnis

             1.      Atas dasar kegiataanya
a.       Ekstraktif, kegiatan bisnis yang dilakukan dalam pengolahan alam
b.      Agraris, kegiatan bisnis dalam bidang pertanian
c.       Industri, kegiatan bisnis bergerak dalam industri pengolahan
d.      Jasa, bergerak dalam kebutuhan pelayanaan jasa bagi masyarakat
             2.      Atas dasar kegunaaan yang diciptakan
a.       Kegunaan bentuk (form utility)
Berfungsinya barang karena adanya perubahan bentuk
b.      Kegunaan tempat (place utility)
Berfungsinya barang karena perpindahan tempat
c.       Kegunaan waktu (time utility)
Berfungsinya barang pada waktu tertentu
d.      Kegunaan kepemilikan (possession utility)
Berfungsinya barang karena adanya perpindahan kepemilikan

Rabu, 22 Mei 2013

Fungsi Permintaan dan Fungsi Penawaran

Fungsi Permintaan

Fungsi permintaan menghubungkan antara variabel harga dengan variabel jumlah (barang/jasa) yang diminta.
Hukum Permintaan :
" Apabila barang yang diminta di pasar jumlahnya turun, maka harga yang diminta akan naik, namun apabila barang yang diminta di pasar jumlahnya naik, maka harga yang diminta turun "
Hukum ini hubungannya berbanding terbalik,

Bentuk umum Fungsi permintaan :
Q = a-bP atau  P =a/b-1/bQ
Keterangan :
P : harga
Q : Jumlah barang

Fungsi Penawaran

Fungsi penawaran menghubungkan antara variabel harga dan variabel jumlah(barang/jasa) yang ditawarkan.
Hukum Penawaran:
 " Apabila barang yang ditawarkan dipasar jumlahnya naik, maka harga yang ditawarkan akan naik, namun apabila barang yang ditawarkan dipasar jumlahnya turun, maka harga yang ditawarkan akan turun "

Bentuk umum fungsi penawaran :
Q =-a+bP atau P = a/b+1/bQ
Keterangan:
Q = jumlah barang
P = harga

Sistem Ekonomi


Di dunia ada 3 sistem ekonomi yang dianut oleh beberapa negara di dunia, diantaranya :
     1.       Sistem ekonomi Kapitalis
Yaitu system ekonomi dimana kekayaan yang produktif dimiliki secara pribadi dan diproduksi untuk dijual dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan.
Ciri-cirinya :
a.       Mengakui kepemilikan individu atau sumber daya faktor produksi.
b.      Komperisi antar individu/badan sangat dihargai dalam kebutuhan hidup/mengejar keuntungan.
c.       Prinsip keadilan setaip orang menerima imbalan sesuai dengan prestasi.
d.      Campur tangan pemerintah sangat minim.
     2.       Sisrtem ekonomi sosialis
Yaitu kebalikan dari kapitalis, dimana pasar dikendalikan melalui perencanaan oleh pemerintah pusat.
Ciri-cirinya :
a.       Sumber daya/faktor produksi diklaim milik negara.
b.      Imbalan yang diterima oleh per orangan berdasarkan kebutuhan.
c.       Peran negara sangat penting dalam membantu perekonomian.
d.      Prinsip keadilan setiap orang menerima imbalan yang relatif sama.
e.      Kadar campur tangan pemerintah sangat tiggi.
     3.       Sistem ekonomi campuran
Yaitu system yang mengandung beberapa elemen dari system kapitalis dan system liberalis
Ciri-cirinya :
a.       Pengaturan kehidupan ekonomi dikelola bersama oleh swasta dan negara relatif lebih besar.
b.      Adanya peranan per orangan dan swasta untuk melakukan kegiatan ekonomi.
c.       Adanya perenan pemerintah/negara untuk menangani sektor-sektor ekonomi yang menguasai hajad hidup orang banyak.

Selasa, 21 Mei 2013

AQIDAH


  I.      Pengertian dan Ruang Lingkup Aqidah

A.    Pengertian Aqidah
      Aqidah berasal dari kata ‘aqada-ya’qidu-‘aq dan yang berarti simpul, ikatan dan perjanjian yang kokoh dan kuat. Setelah terbentuk menjadi “aqidatan (aqidah) yang berarti kepercayaan atau keyakinan.
      Aqidah menurut istilah adalah beberapa urusan yang harus dibenarkan oleh hati yang mendatangkan ketentraman jiwa, menjadi keyakinan, dan tidak tercampur sedikit pun dengan keraguan.
     Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memahami aqidah secara lebih tepat dan jelas, yaitu :
1.       Setiap manusia memiliki fitrah untuk mengakui kebenaran dengan potensi yang dimilikinya.
2.      Keyakinan itu harus bulat dan penuh, tidak berbaur dengan kesamaran dan keraguan.
3.       Aqidah harus mampu mendatangkan ketentraman jiwa kepada orang yang meyakininya.
4.  Apibila seseorang telah meyakini suatu kebenaran, maka konsekuensinya ia harus sanggup membuang jauh-jauh segala hal yang bertentangan dengan kebenaran yang diyakininya itu.

B.     Ruang Lingkup Aqidah
Menurut Hasan Al bana dibedakan menjadi  4 :
A.    ILhiah Yaitu Pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan illah (Tuhan). Seperti wujud allah, nama-nama dan sifat-sifat allah, perbuatan-perbuatan (afa’i) allah, dll.
B.     Nubuwwah Yaitu Pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan nabi dan rasul, termasuk pembicaraan mengenai kitab-kitab Allah, mukjizat, dan sebagainya.
C.    Ruhaniah Yaitu  Pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan alam roh atau metafisik. Seperti  Tafisik, seperti malaikat, jin ,iblis ,setan dan roh.
D.    Sam’iyah Yaitu Pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa diketahui melalui sami ,yakni dalil naqli berupa Al-Quran dan As-Sunnah, seperti alam barzakh, akhirat, azab kubur, dan sebagainya.

  II .   Fungsi dan Peranan Aqidah Dalam Kehidupan Manusia

       A. Fungsi dan Peranan 

                 Fungsi dan peranan aqidah dalam kehidupan manusia antara lain dapat dikemukakan sebagai berikut:

          1. Menuntun dan mengemban dasar ketuhanan yang dimiliki manusia sejak lahir, sejak lahir                                                                                                       manusia telah memiliki potensi keberagamaan (fitrah). Aqidah Islam berperan memenuhi kebutuhan fitrah manusia tersebut, menuntun dan mengarahkan manusia pada keyakinan yang benar tentang Allah.
       2. Memberikan ketenangan dan ketentraman jiwa. Agama sebagai kebutuhan fitrah akan senantiasa menuntut dan mendorong manusia untuk terus mencarinya. Aqidah memberikan jawaban yang pasti sehingga kebutuhan rohaninya dapat terpenuhi.
          3. Memberikan pedoman hidup yang pasti. Aqidah memberikan pengetahuan asal dan tujuan hidup manusia sehingga kehidupan manusia akan lebih jelas dan akan lebih bermakna. Aqidah Islam juga sebagai keyakinan akan membentuk perilaku bahkan mempengaruhi kehidupan seorang muslim menjadi lebih baik.

         Aqidah Islam sebagai keyakinan akan membentuk perilaku bahkan mempengaruhi kehidupan seorang muslim. Abu A’la Al Maududi menyebutkan pengaruh aqidah tauhid sebagai berikut:
         1.   Menjauhkan manusia dari pandangan yang sempit dan picik.
         2.      Menanamkan kepercayaan terhadap diri sendiri dan tahu akan harga diri.
         3.      Membentuk manusia jujur dan adil dan menghilangkan sifat murung dan putus asa.
         4.      Membentuk pendirian yang teguh, kesabaran, ketabahan, dan optimisme.
         5.      Menciptakan hidup damai dan ridha.
         6.      Membentuk manusia menjadi taat, patuh dan disiplin menjalankan perintah dan larangan.